Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih menjadi masalah besar yang perlu perhatian serius. Meskipun telah banyak upaya dilakukan untuk menurunkan angka tersebut, data terkini menunjukkan bahwa kematian ibu saat persalinan masih berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, angka kematian ibu saat persalinan di Indonesia mencapai X per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh di atas standar yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di bawah 70 per 100.000 kelahiran. Berikut adalah tabel yang menggambarkan perkembangan angka kematian ibu dari tahun ke tahun:
Tahun | Angka Kematian Ibu |
---|---|
2018 | X1 |
2019 | X2 |
2020 | X3 |
2021 | X4 |
2022 | X5 |
2023 | X |
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian ibu saat persalinan, antara lain:
Kematian ibu saat persalinan juga berdampak langsung pada angka kematian bayi. Menurut penelitian, bayi yang kehilangan ibunya pada saat bersalin memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal dalam tahun pertama kehidupan mereka. Beberapa faktor yang berkontribusi adalah:
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menekan kejadian kematian ibu dan bayi dalam proses persalinan:
Kematian ibu saat persalinan adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa menekan angka kematian ibu dan bayi, sehingga setiap kelahiran dapat membawa harapan baru bagi keluarga dan masyarakat. Mari kita bersama-sama berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para ibu dan bayi di Indonesia.